Memanfaatkan barang bekas itu sekalian mengasah otak, memutar pikiran dan yang terpenting menghemat pengeluaran (emak2 hemat) hahaha. Kebetulan dirumah ada kardus bekas paketan dan ada kalender mantan. Mantan tahun 2016 maksudnya hehehe (mantas=bekas) dendam amat yah kayaknya hahaha. Okelah mulai memutar otak, bukan mutar kepala ya, kalau kepalanya diputar pusing heuheuheu
Perbincangan dimulai (saya, suami dan fatih) fatih jadi pupuk bawang kalau orang jawa bilangnya sih ikut2an aja (partisipan). Kardus yang masih layak itu daripada dibuang mubadzir lebih baik dibuat apalah yang bermanfaat, syukur2 bisa dibuat main fatih atau bisa juga dibuat tempat kosmetik, rak buku, tempat charger dsb disesuaikan saja dengan kebutuhan dan keinginan.
Nah kali ini kita bertiga akan membuat prakarya yang menceritakan tentang kehidupan di kota jakarta. Sudah tau kan ya bagaimana kehidupan di jakarta, yang cenderung dengan banyak gedung bertingkat, jalanan macet, polusi udara dsb. Kalau ini sih gak perlu dibayangin, tapi dinikmati saja huhuhu.
Untuk bahan-bahan yang diperlukan diantaranya:
1. Gunting
2. Lem
3. Double tip
4. Pensil warna
5. Crayon
6. Kardus bekas
7. Kalender bekas
Kalau saya pakai pensil warna merk faber castell (halus dan empuk) cocok lah kalau buat mewarnai. Sedangkan crayon pakai merk titi. Untuk harga faber castell bisa dibilang agak mahal dari merk lainnya (kata penjualnya ada harga, ada kualitas) hehehe. Kemarin beli di asemka pensil warna faber castell isi 24 harganya 45ribu dan untuk crayon titi isi 18 harganya 30ribu, itu sudah ditawar dan sudah membandingkan dengan harga toko2 lainnya (ketauan deh suka banding2in harga) hahaha, biar gak penasaran jadi bisa dijadikan langganan. Kalau masalah tahannya sih jelas lebih awet pensil warna karena susah kalau mau dipatahin, kalau crayon jelas empuk dan mudah matahinnya, kalaupun patah dimaklumin lah anak usia batita hehehe karena saya sudah membuktikan sendiri kalau crayon saya sudah dipatahin fatih hiks hiks hiks.
Okelah langsung saja cara membuatnya :
1. Gunting kardus dan bentuk seperti kubus dan balok.
2. Gambar pohon, lampu lalu lintas di kardus lalu digunting. Fleksibel sih bisa langsung gunting tanpa digambar terlebih dahulu.
3. Bungkus kubus dan balok dengan kertas kalender bekas
3. Warnai sesuai apa yang diinginkan
4. Tempel2 pakai double tip supaya terlihat lebih rapi.
Dan.....inilah hasil eksekusi kita bertiga, ada pohon, ada rumah makan pak fatih (siapa tau besok bener2 punya restoran di jakarta ya nak) hehehe kan setiap perkataan merupakan do'a aamiin.., ada kantor spil yang terletak di pinggir jalan dilengkapi lampu lalu lintas, sekalian mengenalkan warna dan macam2 lampu lantas. Itung2 bermain sambil belajar.
Ada yang tanya siapa yang buat ren? Jelas papa mamanya, kalau fatih hanya bantu corat coret. Setidaknya sebagai penghibur, bagaimana tidak dari awal buat prakarya uhuk-uhuk, sentrap sentrup umbel hahaha anggep aja iklan numpang lewat. anak senang, papa mamanya ikut senang. Tuh buktinya senang kan main walaupun terbuat dari barang bekas.
kalaupun nantinya mainan itu tidak berwujud seperti semula, yah harap maklum lah namanya juga anak2. Yang penting kamu tau nak kalau papa mama buatnya heart to heart halahhh ngomong apalagi hahaha..
Yukkk manfaatkan barang bekas di sekitar kita...
Perbincangan dimulai (saya, suami dan fatih) fatih jadi pupuk bawang kalau orang jawa bilangnya sih ikut2an aja (partisipan). Kardus yang masih layak itu daripada dibuang mubadzir lebih baik dibuat apalah yang bermanfaat, syukur2 bisa dibuat main fatih atau bisa juga dibuat tempat kosmetik, rak buku, tempat charger dsb disesuaikan saja dengan kebutuhan dan keinginan.
Nah kali ini kita bertiga akan membuat prakarya yang menceritakan tentang kehidupan di kota jakarta. Sudah tau kan ya bagaimana kehidupan di jakarta, yang cenderung dengan banyak gedung bertingkat, jalanan macet, polusi udara dsb. Kalau ini sih gak perlu dibayangin, tapi dinikmati saja huhuhu.
Untuk bahan-bahan yang diperlukan diantaranya:
1. Gunting
2. Lem
3. Double tip
4. Pensil warna
5. Crayon
6. Kardus bekas
7. Kalender bekas
Kalau saya pakai pensil warna merk faber castell (halus dan empuk) cocok lah kalau buat mewarnai. Sedangkan crayon pakai merk titi. Untuk harga faber castell bisa dibilang agak mahal dari merk lainnya (kata penjualnya ada harga, ada kualitas) hehehe. Kemarin beli di asemka pensil warna faber castell isi 24 harganya 45ribu dan untuk crayon titi isi 18 harganya 30ribu, itu sudah ditawar dan sudah membandingkan dengan harga toko2 lainnya (ketauan deh suka banding2in harga) hahaha, biar gak penasaran jadi bisa dijadikan langganan. Kalau masalah tahannya sih jelas lebih awet pensil warna karena susah kalau mau dipatahin, kalau crayon jelas empuk dan mudah matahinnya, kalaupun patah dimaklumin lah anak usia batita hehehe karena saya sudah membuktikan sendiri kalau crayon saya sudah dipatahin fatih hiks hiks hiks.
Okelah langsung saja cara membuatnya :
1. Gunting kardus dan bentuk seperti kubus dan balok.
2. Gambar pohon, lampu lalu lintas di kardus lalu digunting. Fleksibel sih bisa langsung gunting tanpa digambar terlebih dahulu.
3. Bungkus kubus dan balok dengan kertas kalender bekas
3. Warnai sesuai apa yang diinginkan
4. Tempel2 pakai double tip supaya terlihat lebih rapi.
Dan.....inilah hasil eksekusi kita bertiga, ada pohon, ada rumah makan pak fatih (siapa tau besok bener2 punya restoran di jakarta ya nak) hehehe kan setiap perkataan merupakan do'a aamiin.., ada kantor spil yang terletak di pinggir jalan dilengkapi lampu lalu lintas, sekalian mengenalkan warna dan macam2 lampu lantas. Itung2 bermain sambil belajar.
Ada yang tanya siapa yang buat ren? Jelas papa mamanya, kalau fatih hanya bantu corat coret. Setidaknya sebagai penghibur, bagaimana tidak dari awal buat prakarya uhuk-uhuk, sentrap sentrup umbel hahaha anggep aja iklan numpang lewat. anak senang, papa mamanya ikut senang. Tuh buktinya senang kan main walaupun terbuat dari barang bekas.
Yukkk manfaatkan barang bekas di sekitar kita...
Papa mama kreatiffff....
BalasHapusAqla kl udah besaran dibikinin ini ah
Boleh boleh boleh dicoba mak hm zwan...tapi gak usah kaget kalau beberapa hari kemudian tidak berwujud seperti semula hehehe
HapusKereennn....
BalasHapusHuahahaha...
Hapusjadi inget dulu pas smp suka bikin rumah-rumahan gitu. sekaligus belajar listrik karena sha pasangin lampu di dalemnya! sayangnya sekarang mah ga sempet ya bikin yang kaya gini..
BalasHapusfatih, seru banget main mobil2an yang dibikin mama papa :)
Bermain sambil belajar ya mb isa...mumpung liburan dirumah semua, jadi memanfaatkan waktu yang ada hehehe biar anak gak bosen juga 😊
Hapus